Obyekwisata Tampomas yang terletak di Desa Gentansari Kec. Pagedongan Kab. Banjarnegara merupakan wisata air danau yang terbentuk dari Gunung batu, yang batu dari Tampomas ini digunakan untuk pembangunan mega proyek Bendungan Jendral Soedirman Sungai Serayu pada tahun 1982. Pengelola objek wisata Tampomas terus berbenah untuk
Dawet Ayu Banjarnegara Foto Hani RustiantiSiapa yang tidak tahu Dawet Ayu, minumankhas Kabupaten Banjarnegara ini memiliki rasa yang segar dan manis. Untuk menemukan Dawet Ayu sangatlah mudah dijumpai di Banjarnegara, hampir di penjuru kota terdapat penjual Dawet Ayu. Selain di Kabupaten Banjarnegara, Dawet Ayu mudah ditemukan di pasar-pasar di wilayah Jawa Tengah. Dawet Ayu terbuat dari dawet dan gula aren yang bercampur santan. Para penjual dawet menggunakan pikulan yang memiliki ciri khas tersendiri untuk berjualan. Pikulan tersebut dinamakan angdayu. Di pikulan tersebut, terdapat dua gentong besar yang diletakkan di sebelah kanan dan kiri pikulan. Gentong itu berisi santan dan Ayu sudah ada sejak lama yang memiliki sejarah dan asal usul. Ada beberapa versi terhadap sejarah dan asal usul Dawet Ayu. Versi pertama terdapat dari seniman asal Banjarnegara bernama Bono yang menciptakan lagu berjudul “Dawet Ayu Banjarnegara". Lagu tersebut lalu dibawakan oleh grup seni calung dan lawak Banyumas bernama Peang Penjol’ sehingga lagu tersebut terkenal di wilayah Keresidenan Banyumas. Sejak saat itu, masyarakat mengenal dawet yang berasal dari Banjarnegara dengan nama Dawet Ayu. Isi dari lagu tersebut menceritakan seorang adik yang bertanya kepada kakaknya akan pergi piknik ke mana. Lalu kakaknya menjawab bahwa mereka akan pergi piknik ke Banjarnegara dan menikmati Dawet Ayu yang segar, dingin dan kedua berasal dari Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu, nama Dawet Ayu berasal dari pedagang dawet yang tinggal di Kelurahan Rejasa, Banjarnegara. Pedagang tersebut bernama Munardjo yang memiliki istri cantik sehingga dawetnya disebut Dawet ketiga datang dari seniman sastra Ahmad Tohari. Menurut Ahmad Tohari, pada abad 20-an terdapat sebuah keluarga yang berjualan dawet. Keluarga tersebut memiliki wajah yang cantik sehingga sejak saat itu masyakarat menyebut dawetnya dengan Dawet Dawet Ayu Banjarnegara Foto Hani RustiantiDalam pembuatan Dawet Ayu tidaklah susah. Langkah-langkah untuk membuat Dawet Ayu Banjarnegara antara lain Untuk membuat dawet, dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut100 ml air sari daun pandanSementara untuk membuat santan Dawet Ayu dibutuhkan250 ml air untuk membuat semua bahan sudah lengkap, selanjutnya masuk ke proses pembuatan. Langkah-langkahnya adalahPertama, campur tepung beras, daun pandan, tepung tapioka, dan air. Lalu aduk sampai rata dan rebus sampai adonan dawet menggunakan alat cetak dawet. Siapkan wadah yang telah diisi air hangat di bawah cetakan dawet, supaya hasil cetakannya bagus dan tidak menggumpal. Lalu sisihkanBuat kuah santan dengan cara merebus santan, garam, dan daun pandan sampai mendidih sambil terus diaduk agar santan tidak pecah. Lalu angkat dan larutan gula merah dengan cara merebus air, gula merah, dan gula putih sampai mendidih. Aduk larutan tersebut sampai rata lalu angkat dan gelas, lalu tambahkan dawet secukupnya, setelah itu kemudian di siram dengan kuah santan. Jangan lupa masukkan larutan gula merahnya dan tambahkan es batu Dawet Ayu Banjarnegara siap disajikan. DawetAyu Banjarnegara sudah menyebar di kota - kota besar di Indonesia. Berbeda dengan Es Cendol biasa, Dawet Ayu Banjarnegara ini mempunyai citarasa tersendiri, dari ramuan - ramuan khusus yang di kombinasi sehingga membuat siapa saja yang mencobanya pasti ketagihan. Dawet ini berwarna hijau karena saat membuat airnya menggunakan air perasan DawetAyu Banjarnegara memang enak, segar dan sangat cocok diminum pada saat cuaca panas dengan ditambahkan es batu maupun dinikmati pada saat cuaca dingin (tanpa menggunakan es) tentunya santan harus dipanaskan terlebih dahulu supaya terasa hangat. Karena keunikannya tersebut Dawet Ayu Banjarnegara dijadikan sebagai mascot dan minuman khas Oramung nang kota Banjarnegara tok dawet ayu tenar nang kota-kota liyane kaya dene Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, lan liya-liyane. Palah nganti tekan Jogja bisa di deleng akeh bakul-bakul dawet ayu saka Banjarnegara. Bakul-bakul padha ngaku keponakane utawa tunggale bu Munarja. Anemia (3) angin (2) Angka Jawa (2) Angkatan 45 (1)DawetHitam Melani, Kombinasi Penjual Ayu dan Dawet Hitam Manis; Kini New CB150R facelift baru ada angka 150 di tangki; Mobil kembar Calya – Sigra kini sudah resmi ada komunitasnya; Dingin, seger, coklat nyicipi Cockles Es Coklat; Prisma
t5QObu.